Selasa, 25 September 2018

Liburan Dulu
Libur semester tiba. Padali yang hobi mendaki, berniat mengajak Pole untuk ikut pendakian ke Merbabu. Semuanya sudah direncanakan dan disiapkan Padali, mulai dari peralatan hiking, logistik, dan kendaraan bermotor.
Pukul 4 sore, Padali menjemput Pole di kosan yang terletak di daerah Gowok.
“Eh, ngana ini serius mo pigi (pergi) mendaki atau tidak?” Padali keheranan melihat penampilan Pole tanpa pakaian pendakian.
“Eh serius ini. Justru saya yang mau bertanya sama ngana, ngana ini mau pigi naik gunung atau ke pesta?”
“Loh, maksudnya apa, Pole?”
“Ini ngana so deng gaya (Ini kamu sok banyak gaya).”
“Oh, ini bukan gaya-gayaan, Pole, tapi standar pendakian. Biar safety,” Padali berusaha menjelaskan ke Pole perihal pakaian yang ia kenakan.
“Bukan main ngana. Biasa di kampung pete (petik) cingkeh di gunung cuman modal sarung, sekarang ngana so pakai jaket.
“Ini lagi. Bawa tas besar (maksudnya carrier), padahal di kampung biasa pikul cingkeh pakai karung.
“Itu lagi sepatu so sama deng tentara (sepatu sudah mirip punyanya tentara). Padahal biasa naik gunung cuman pakai sandal swallow.”
Padali cuman memaki-maki dalam hati mendengar perkataan temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar